Saya tidak ingin terlalu panjang lebar berkeluh kesah mengenai pendakian pada jalur yang nyaris tanpa bonus ini. Saya hanya ingin berbagi sedikit dari memori kami yang sempat terekam dalam gambar..
Tanjakan tanpa turunan, begitulah cara Gunung Ciremai menyambut kami :)
23 s.d 25 Oktober 2014. Pendakian dimulai Jumat pagi pukul 00.30 via Linggarjati (600 mdpl). Kami harus menanjak lebih dari 2400 m vertikal untuk dapat menginjakkan kaki di tanah tertinggi provinsi Jawa Barat ini.
Tanjakan demi tanjakan...
Perjalanan hanya diselingi sedikit istirahat, hingga malam tiba kami tetap melanjutkan perjalanan untuk dapat sampai di pos terakhir sebelum puncak yaitu alun-alun Pangasinan (2800 mdpl) dan beristirahat, daaannnn....
Happy New year 1436 H :D
Keesokan harinya, sambil menanti sunrise dan sarapan..
Setelah persiapan untuk "summit attack" selesai, kami mengobarkan lebih besar lagi api semangat yang memang tak sempat padam sejak 2 hari yang lalu....
Subhanallah.. Puncak Panglongokan (3027 mdpl), Sabtu 25 Oktober 2014 pukul 09.00.
dan benar saja, di atas sana cuma ada dua bidadari itu saja, bangga sekali :'D
Perjalanan turun dari puncak kami lakukan secepat yang kami bisa. Dengan energi yang tersisa dan persediaan air yang semakin menipis, kami paksakan untuk terus berjalan menuruni sang gagah perkasa Ciremai ini hingga kami tiba di pos 2 Cibunar (pukul 22.00) di warung yang ramai dikunjungi rombongan pendaki lain untuk sekedar beristirahat dan mengisi ulang tenaga.
Segala puji bagi Engkau Ya Allah yang telah menganugerahkan alam yang sangat menawan, serta menganugerahkan kekuatan fisik dan mental yang sanggup bekerja puluhan jam lebih keras dari biasanya kepada kami demi untuk menjelajahi ciptaan-Mu ini..
Izinkanlah kami untuk terus kembali, menapaki segala keindahan-Mu dan menjadi hamba-Mu yang selalu bersyukur :')
